untuk para orang tua yang tentunya sudah memiliki anak, pastinya akan merawat dan mendidik sebaik mungkin. namun, jangan sampai menjadi salah didik, karena dapat berakibat buruk pada masa depan anaknya... sebagai orang tua yang baik seharusnya menanamkan sifat terpuji dan berbakti kepada orang tua, bukannya memanjakannya...
berikut kisah nyata seorang ibu yang salah mendidik anaknya..
terdapat seorang ibu yang suaminya bekerja diluar kota. ibu ini memiliki 2 anak . ibu ini sering sekali memanjakan anak sulung perempuannya saat kecil. ibu ini sering mengajaknya jalan-jalan dan membelikan apapun yang anak sulungnya minta.
anak sulung itu pun berbadan agak gendut terlihat dari kebiasaanya yang jarang bekerja (mambantu orang tuanya) anak itu sangat egois dan ingin menang sendiri.
saat di SD teman-temannya banyak yang menjauhi dia, karena sifatnya yang cenderung menyebalkan.
ibunya juga tidak memerhatikan anak sulungnya jika anak sulungnya itu tidak mengadu kepada ibunya.
pada kelas 5 SD, teman-temannya banyak yang memiliki hp android.., sepulang sekolah anak sulungnya meminta dibeliakn hp. ternyata pada masa itu keluarganya sedang mengalami krisis, ibunya sudah membujuknya namun, ia tetap memaksa. bahkan ia mengancam akan mogok sekolah. lalu ibunya bejanji akan membelikan hp android untuknya.., padahal ia sudah punya hp BB yang masih bagus kondisinya.
setelah berhari-hari kemudian, ibunya belum membelikan hp untuk si anak sulung. anaknya langsung marah, ibunya langsung bingung.., ibunya langsung meminjam uang orang terdekatnya (hutang) untuk membelikan hp android.
setelah terbeli, si anak sulung memamerkan hpnya ke teman-temannya.,
bahkan hal serupa terjadi, namun pada masalah kacamata..
pada saat kelas 5 SD, banyak sekali anak perempuan menggunakan kacamata, karena matanya memang minus. frame kacamata juga terlihat trendy
si anak sulung minta dibelikan kacamata "minus", bukankah mengagetkan..? selama ini ia dapat membaca tulisan dari jarak dekat maupun jarak jauh, namun ia malah ingin membuat matanya menjadi bermasalah. saat diperiksa ia terpaksa berbohong saat dites agar mendapat kacamatanya, dan hasilnya pun minus 3/4!!
dia meminta frame yang mahal dan bagus, ibunya pun terpaksa hutang lagi.
saat kelas 5 akhir, teman-temannya tahu sifat asli si anak sulung itu, gurunya pun sudah tahu mendengar dari murid-muridnya. berulang kali telah diingatkan namun ia tidak menggubris
saat SMP ia bermain bersama anak-anak yang kaya dan elite saja, ia pilih-pilih teman. sifat dia pun menjadi tambah buruk. kata taman-temannya ia lebih terkesan seperti "cabe-cabean"
ambillah hikmah dari kisah tersebut...
^_^
No comments:
Post a Comment